Minggu, 29 Januari 2012

Breeding Murai Batu Nias


Hal ini disebabkan stok pasokan murai batu dari hutan mulai menipis karena terus dikuras, sementara peminat burung kicauan semakin hari semakin banyak saja. Pada saat yang sama, banyak penghobi yang tidak sabar untuk merawat murai hasil tangkapan hutan karena lama jinaknya, dan karenanya harus menunggu setahun dua tahun untuk menikmati burungnya secara maksimal, apalagi untuk dibawa ke arena lomba.

Sementara anakan murai batu hasil penangkaran, selain kita bisa memilih anakan dari indukan-indukan tertentu yang kita sukai, entah karena suaranya atau karena postur tubuhnya, juga cepat bunyi. Bahkan ketika masih trotolpun sudah mulai bisa dinikmati ngriwikannya. Selepas mabung, biasanya murai batu hasil tangkaran dengan indukan yang bagus sudah mulai ngerol dan bahkan ada yang sudah siap masuk arena lomba.

Untuk penangkar, kondisi ini memang menguntungkan. Dan sejauh ini, tidak pernah ada cerita anakan murai batu harganya jatuh. Minimal bertahan tetapi kecenderungannya naik terus. Apakah dengan banyaknya penangkaran nanti tidak akan membuat harga burung murai batu jatuh di pasaran? Saya yakin tidak. Sebab, semakin hari semakin banyak orang yang mencari anakan-anakan murai batu dari indukan bagus, dan para penangkarpun akan harus berlomba untuk mencari indukan bagus. Artinya, kalau kita sudah bisa menangkar dengan indukan yang kualitasnya “biasa saja”, tentu akan terpacu untuk mencari indukan dengan kualitas bagus. Artinya, pemburu murai batu hasil tangkaran tidak hanya penghobi tetapi juga penangkar yang sudah mapan atau para penangkar pemula.

Tentu saja, agar kita bisa bertahan menjadi penangkar murai batu yang produksinya selalu diburu oleh penghobi, haruslah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produk. Selain diupayakan melalui pencarian indukan di arena lomba, juga bisa dilakukan cross antar jenis murai batu. Misalnya, murai batu ekor panjang untuk betina dan murai batu nias untuk pejantannya. Murai batu nias terkenal punya tembakan-tembakan yang melengking dan kristal, tetapi kurang disukai juri di arena lomba karena ekornya hitam semua. Nah dengan mencoba menyilangkannya dengan murai batu jenis lain, diharapkan akan menghasilkan anakan dengan suara kualitas nias tetapi dengan ada warna putih di ekornya.

Salam Black Tail Mania

3 komentar:

  1. mas, tlg dong ! Kalau memaster murai nias bagusan dg apa ya mas cepat lagi masuknya please di balas trims.

    BalasHapus
  2. Mas kalo coba bredding murai batu ekor panjang ekor putih jantan dan murai batu nias kira kira anakannya pola ekornya seperti apa ya? Tolong kasih infonya soalnya sedang ada keduanya nich

    BalasHapus