Senin, 30 Januari 2012

Vitamins khusus Murai Batu



Percaya atau tidak bahwa MB/ insectivores lainnya membutuhkan Vitamin B-Complex
 lebih banyak daripada vitamin yang lain. Banyak teman teman yang udah membuktikannya termasuk saya. Kenapa Vit B-Complek dibutuhkan MB?



Vitamin B complex mengandung:

Vitamin B1  
 Yang berfungsi untuk membantu tubuh MB mengolah carbohidrat menjadi energi dan juga penting untuk jantung, otot, system saraf.

Vitamin B2 
Yang juga berfungsi untuk mengolah carbohidrat menjadi energi memproduksi sell darah merah dan juga penting untuk penglihatannya.

Vitamin B6
yang berfungsi untuk membantu memproses protein yang dimakan MB sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh dan juga membantu produksi sell darah merah.


Vitamin B9
yang berfungsi untuk memproduksi sell darah merah juga dan DNA. 


Vitamin B12
akan membantu menambah nafsu makan dan penting juga untuk system saraf supaya bekerja dgn baik. Jadi overall Vit B-complex akan memperlancar peredaran darah di tubuh dan otak dan memelihara system saraf

Pilihlah Vit B complex yang juga mengadung BIOTIN. Biotin akan membantu proses pertumbuhan bulu terutama pada ekornya. Biotin Biasanya dipakai untuk Kuda supaya pertumbuhan kuku lebih baik. Untuk manusia bisa digunakan untuk rambut kita supaya
tidak mudah rontok dan tumbuh dgn baik. Biotin adalah juga bagian dari Vitamin B complex.
B-Complex juga bisa digunakan untuk menekan stress sehingga burung yang macet bisa
lebih cepat bunyi. Jangan menggunakan obat obat laiin yang ada dipasaran karena kita
 tidak tahu apa isi sebernarnya. Jangan mudah percaya composisi yang ada di kotak  kemasan. Bisa juga mengadung bahan kimia lainya yang sifatnya DOPING supaya burung bunyi.. tapi hanya untuk sementara waktu saja. Asal sekarang bunyi anda senang.
 Banyak supllements di pasaran Indonesia yang kemasannya asal asalan sehingga kandungan nutrisinya udah usang. Kalo saya selalu beli produck luar negeri karena qualitas lebih terjamin dan kemasan yang betul betul diperhatikan.
 Vit B complex bisa digunakan untuk hampir semua gejala sepeti burung lesu, nafsu makan berkurang, mental drop, kejang kejang, atau tiba tiba lumpuh (seperti stroke), dll.
Tidak hanya Vit B-complex yang diperlukan MB tapi juga multivitamin, mineral mineral
 dan tentu saja free form amino acids. Burung yang disangkarkan khususnya MB biasannya mendapatkan makanan sesuai apa yang diberikan oleh perawatnya dan tentu saja sangat terbatas. Di Habitat aslinya, MB bisa makan serangga sepuas-puasnya dan tentu saya sangat bervariasi dalam 1 hari menu. Banyak dari Pecinta MB di tanah air hanya memberikan kroto, ulat HK dan jangkrik saja. Tentu saja tidak cukup. Dan banyak penghobi burung yang hanya bisa merawat burung yang pokonya gacor dan kalo sakit bingung obatnya. Kan lebih baik mencegah daripada mengobati. Teman teman, oleh sebab itu kita harus memberikan vitamins dan minerals dan juga amino acids. Percaya saya Mb anda pasti akan lebih fit daripada MB yang hanya di beri EF bervariasi saja.
Vitamin E.. sangat baik untuk mengkilapkan bulu bulu dan memacu birahi pada MB. Saat yang paling tepat pemberian vitamin E adalah pada saat mabung. Terlalu banyak pemberian Vitamin E bisa mengakibatkan false molt/ mabung tidak pada waktunya. Jika MB anda mengalami problem bulu (tidak mau mabung pada waktunya), anda bisa mengaplikasikan teknik ini. (tapi gak jaminan 100% bisa)  Nah.. itu terserah anda semua. kelihatnnya sih burung burung MB kita manja manja dan  kita menjadi slave-nya MB.. tapi.. kalo berani memelihara ya itu consequence-nya. 


Merek Vitamins yang saya gunakan:
 
1. VYDEX VITASO
L buatan Inggris.
     Multivitamins yang complit. temasuk di dalamnya  adalah minerals, free form amino acids, calcium, vit c, dll. Anda bisa beli di (nggak bakalan nyesel beli ini deh)
 
2. VYNKA buatan Jerman.  
    Multivitamins yang juga lumayan komplit (tidak sekomplit Vydex VITASOL). Mengandung cukup bagus multivitamins tapi (mungkin, saya lupa)  tidak mengandung minerals dan free form amino acids. Anda bisa beli di toko penjual pakan burung (cari yang tokonya besar dan bermodal) karena harganya relatif mahal. sebotol tanggung terakhir saya beli seharga Rp 80 ribu.

3. B-COMBION DROP Vitamins khusus MB
untuk BAYI. 

4. Vitamin E (Natural E) belinya juga diApotik
5. INNOVATIVE NATURAL PRODUCT B-Complex 
     (tidak lagi menggunakannya karena habis). Saya belinya di GNC store Singapore

6. INNOVATIVE NATURAL PRODUCT  
     Minerals dan free form amino acids buatan USA. (tidak menggunakan lagi karena udah pakai Vitasol yang complit).Mineral.. saya rasa sudah seperti vitamins yang pasti tidak asing lagi bagi kita. kalo amino acids? Amino acids biasanya digunakan oleh para bodybuilder. Amino acids adalah molecul molecul dari protein yang udah di olah sangat mendasar sehingga bisa langsung diserap oleh tubuh tanpa melalui system pecernaan yang panjang. Sehingga hasilnya pembentukan otot dan daging tanpa lemak.   Mineral dan asam amino acids ini tidak begitu perlu karena bisa didapat dari EF yang bervariasi yang dimakan oleh MB. Anda bisa membelinya di toko toko penjual supplements seperti GNC store. Saya membelinya di GNC Store Singapore Dibawah adalah takaran yang saya sarankan....(saya berikan ke MB saya dan so far baik  baik saja) 

Untuk MB sehat:
Multi vitamin vitasol (kira kira banyaknya sebiji jagung) ditambah 30-40 drops vitamin B complex.  berikan 3 kali seminggu bergantian hari. mis: senin, rabu, sabtu sebanyak kira- kira 1/2 tetes disuntikkan ke jangkrik.

Untuk MB trotol:
Multivitamins Vitasol (kira kira banyaknya sebiji jangung) ditambah 40-45 drops. Berikan 3 kali seminggu dan ditambah 1x seminggu B-complex aja. Mis: senin, rabu,jumat, dan + sabtu sore (hanya B-complex saja). Takaran sama 1/2 tetes per serving/day.

Untuk MB sakit (bukan sakit diakibatkan infeksi atau terkena infeksi bacteria):
Pada pertolongan awal berilah 1/4cc (5 tetes) langsung ke mulutnya atau kalo masih mau makan bisa disuntikan ke jangkrik sampai 1/4cc tadi dan MB nya harus memakannya sampai habis dalam sekali proses cerna. Artinya entah gimana caranya anda memberikan  makan pada intinya 1/4 cc harus masuk ke tembolok dalam waktu singkat sehingga bisa di proses bersamaan. Biasanya MB akan menunjukan gejala membaik dalam tempo beberapa jam sampai sehari. Selanjutnya takaran di berikan seperti burung waktu mabung sampai fit betul dan sesudahnya takaran kembali seperti burung sehat. 

Untuk MB mabung:
Multivitamin Vitasol (kira kira banyaknya sebiji jagung) ditambah 30-40 drop B-
Complex. berikan 4-5 kali seminggu dgn takaran 1/2 tetes disuntikkan ke jangrik. Dan
juga B complex saja 1-2 kali seminggu. Jangan lupa Vitamin E disuntikkan ke jangkrik 3
kali seminggu. Bisa bersamaan dgn pemberian multivit+b-complex atau bergantian hari



Semoga Bermanfat,

Komunikasi Black Tail (KOMBAT)





TATA CARA PENILAIAN LOMBA BURUNG KICAU




Banyak di antara kita yang sering bertanya2 tentang bagaimana sebenarnya cara juri menilai burung dalam lomba. Pada dasarnya, telah ada standar penilaian dalam lomba burung berkicau, yang digunakan secara sama oleh juri2, baik di asosiasi PBI atau asosiasi lain yang ada banyak di Indonesia. Di sini saya sekadar memberikan garis besarnya saja.

Lembar penilaian yang dipegang juri, pada umumnya terdiri dari lima kolom yang membujur ke bawah. Pada bagian atas sendiri, tertulis nama perhimpunan/asosiasi jurinya. 
Di bawahnya tertera 
Jenis Burung : ........….(diisi juri);  
Nama : ….........(Nama juri) dan 
Alamat : ….........(Alamat juri). 

Di bawahnya lagi terdapat lima kolom yang membujur ke bawah. 
Kolom pertama berisi nomor urut (nomor gantangan burung)
Kolom kedua dan selanjutnya berturut2 adalah kolom :
IRAMA/LAGU
VOLUME/SUARA,
FISIK/GAYA dan  
JUMLAH (jumlah nilai).

Prosentase terbesar penilaian adalah pada IRAMA/LAGU, disusul kemudian oleh VOLUME/SUARA dan FISIK/GAYA.

Dalam IRAMA/LAGU, hal utama yang dinilai adalah variasi suara dan speed. Semakin banyak variasi suara, semakin tinggi nilainya. Semakin cepat irama/lagunya, semakin tinggi nilainya.

Dalam VOLUME/SUARA, semakin keras suaranya, semakin tinggi nilainya.

Dalam FISIK/GAYA, juri melihat bagaimana gerak dan olah tubuh si burung.

Masing-masing kolom sudah ada nilai maksimalnya sendiri yang berbeda2. Untuk irama/lagu, nilai maksimal dalam BABAK PENYISIHAN adalah 35; volume/suara 23 dan fisik/gaya 22. Sedangkan pada BABAK FINAL adalah 38, 24 dan 23.
Pada lomba yang tidak melalui babak penyisihan, maka nilai diberikan seperti halnya pada babak final yakni 38, 24 dan 23.

Dalam hal irama/lagu, untuk burung2 tertentu dinilai ngerol tidaknya (misal AK, AM, BT), ngropel tidaknya (CR) dan variasi dari isian ngerolnya tersebut.  Dalam hal fisik/gaya, juga ada patokan umum yang dipakai. Untuk AM misalnya, secara umum yang dianggap bagus adalah yang teler, ketika teler ini gerak kepala nyacah (kayak mematuk2 kekiri dan kekanan) dan suara keluar; ekor gerak2 buka-tutup, mbebek dan sebagainya. Untuk MB atau tledekan misalnya, dilihat pergerakan ekornya dan ketenangan saat berkicau. Sedangkan untuk kenari atau BT misalnya, dilihat bukaan sayapnya. Semakin membuka sayap dan juga gerak kiri-kanannya rajin, dianggap bagus (tetapi memang lain dengan patokan yang dipakai oleh Papburi).
Meskipun secara umum banyak hal yang dinilai dalam lomba, TETAPI BIASANYA, penilaian juri DIDASARKAN PADA IRAMA/LAGU. Oleh karena itu dalam banyak event, hanya kolom irama/lagu yang diisi secara berbeda oleh juri. Sedangkan kolom volume/suara dan fisik/gaya, biasanya diisi semua dengan nilai maksimal (kecuali burungnya tidak bunyi/gerak sama sekali; nilainya nol/kosong).

Tiga kali kontrolan
Untuk diketahui pula, ketika menilai burung, juri biasanya mutar sebanyak 3 kali. Pertama untuk mengontrol burung bunyi apa tidak (sembari menancapkan bendera2 kecil). Mutar kedua, untuk memberi nilai awal. Dalam memberi nilai ini, untuk babak final ataupun babak yang tidak melalui tahap penyisihan, juri akan memberi nilai umum 37 atau 37,5 untuk semua burung yang bunyi, bagaimanapun bunyinya. Sedangkan untuk burung yang sudah terlihat bagus dalam hal irama/lagunya, maka juri akan memberi nilai maksimal 38.
Penilaian itu dilanjutkan untuk mutar yang ketiga, yaitu untuk mengontrol burung2 yang bernilai 38, yakni untuk dibandingkan, mana yang pantas diberi bendera favorit A, B atau C. Ketika diketahui ada 6 atau 10 atau berapapun burung yg punya nilai sama2 maksimal pada irama/lagu, maka juri membandingkan bagaimana halnya dengan volume/suaranya. Jika kedua variabel itu sama, maka akan dilihat varia bel ketiga, yakni fisik/gaya.

Namun pada umumnya pula, dua variabel terakhir tidak dipakai. Maka ketika ada burung sama-sama punya nilai maksimal 38 pada irama/lagu, maka juri akan melihat lebih jauh lagi ttg speed dan variasi agunya. Burung X misalnya, speednya bagus tetapi variasinya kalah dg Y, atau sebaliknya, maka berdiskusilah para juri. Dalam hal diskusi ini, maka suara JURI SENIOR sangat menentukan hasil akhir penilaian. Biasanya pula, juri senior atau yang diseniorkan ini diambilkan juri yang berpengalaman dan berkredibilitas tinggi.
Apapun keputusan tim juri, mereka harus bisa mempertanggungjawabkan hasil penilaiannya dan bisa memberikan argumen yang tepat ketika ditanya peserta yang protes.
Perlu saya tambahkan, meskipun di sana ada juri yang diseniorkan, tetap saja ada juri2 tertentu yang bersikukuh pada pendapatnya (berdasar argumen yang kuat juga), dan memberikan bendera A-nya untuk burung yang berbeda dengan yang ditunjuk juri senior. Dalam hal inilah mengapa sering terjadi bendera favorit A atau B atau C tidak jatuh pada burung yang sama.

Jumlah bendera
Untuk menentukan juara 1, 2 dan 3, maka akan dilihat jumlah bendera A terbanyak. Untuk menetukan juara 2, dilihat jumlah bendera B terbanyak, dan satu burung lainnya akan menjadi nomor 3.
Pada kebanyakan lomba, kejuaraan burung diurutkan sampai nomor 10 (10 besar). Untuk menentukan urutan 4-10, dilihat perolehan jumlah nilai masing-masing pada kolom irama/lagu (penjumlahan dari penilaian semua juri).
Nilai tertinggi mendapat gelar juara 4 dan seterusnya. Pada kasus perolehan nilai sama, misalnya ada enam burung sisanya (dari 10 besar) yang bernilai sama, maka dilakukan tos (undian). Jadi dalam hal tos ini, bisa dikatakan bahwa burung juara 5 s.d. 10 berkualitas sama.
Demikian kawan2, sekelumit gambaran tentang cara juri menilai dalam lomba burung berkicau. Semoga pengetahuan sekilas ini bermanfaat untuk Anda. Mohon dikoreksi kalau salah.

ARTIKEL TERKAIT
Berkaitan dengan pernilaian lomba burung ini, Om Irvan Sadewa juga menulis di smartmastering.com, hal yang sama. Berikut ini:
Penghobi burung yang mulai menapakkan kakinya di Lapangan Lomba (Arena Lomba), di samping harus berkonsentrasi membentuk gacoannya agar tampil bagus di lomba, sebaiknya juga harus mengetahui apa saja yang menjadi Kriteria Dasar Penilaian Lomba Burung Berkicau. Hal ini menjadi hal yang sangat penting, agar rekan-rekan pelomba bisa mem-fokuskan perawatan burung (gacoan) pada point-point utama yang menjadi penilaian.
Ada 3 Kriteria Dasar Penilaian Lomba Burung Berkicau yang sudah sejak lama disepakati bersama, yaitu:

1. Irama dan Lagu (ini menjadi penilaian yang utama)
   
Irama lagu adalah suatu bunyi yang memiliki alunan nada dengan tempo ketukan yang teratur dan serasi. Irama lagu meliputi kombinasi naik turunnya nada, kombinasi panjang pendeknya nada dan permainan speed irama yang menjadi harmoni selaras (suatu lagu) yang enak didengar (tidak fals). Irama lagu yang baik adalah irama lagu yang lengkap (bervariasi, keaktifan bunyi atau gacor, ada tonjolan, permainan speed ritme lagu, spasi nada, isian-isian yang sesuai dengan nada-nada yang lain, tidak terpotong-potong dan tidak diulang-ulang). Irama lagu juga harus membentuk keserasian bunyi yang harmonis. Disamping itu, burung harus rajin melantunkan irama-irama lagu yang memukau sewaktu Lomba. Terlalu lama ngetem dan sering ngetem (kurang rajin berkicau), menjadi salah satu aspek penilaian di point ini.

2. Volume dan Suara (suara harus bersih, nyaring dan lantang)
   
Volume suara disini bukanlah berarti “peak power” atau hanya kerasnya bunyi suara burung, tetapi lebih menitik beratkan kepada kualitas suara burung. Bukan volume suara yang paling keraslah yang baik, tetapi harus ada unsur-unsur lainnya seperti kemerduan suara. Kualitas volume suara burung yang baik adalah suara burung yang empuk (medium) tidak cempreng, suaranya bersih (kristal) tidak parau dan bersuara nyaring (lantang).

3. Fisik dan Gaya (burung tampil dengan baik dan menarik)
Penilaian Fisik dan Gaya Burung meliputi :
3.1 Untuk penilaian Fisik dapat dilakukan dengan penglihatan secara langsung. 
      Yaitu burung harus sehat, tidak ada cacat (burung dalam kondisi utuh), warna bulu burung yang baik dan sempurna (bulu tidak kusam) dan lainnya yang bisa terlihat.
3.2 Untuk penilaian Gaya, ini sangat dinamis tergantung masing-masing karakter jenis burung
      Tapi intinya, burung bunyi (berkicau) di atas tangkringan dan tampil menarik sewaktu berkicau.
Sebagai contoh :
       Kalau hanya bisa berteriak dan bersuara keras saja, belum tentu bisa bernyanyi dengan baik (belum tentu enak membawakan lagu). Contohnya seorang sahabat saya yang kerjanya sebagai Kernet Bis, teriakannya sangat lantang..!! Bentakannya bikin jantung mau copot.! Tapi kalau dia nyanyi..?? Hahaha… Semua orang protes… Lagunya sangat tidak enak di kuping… Hehehehe.. Sebaliknya, Vina Panduwinata memang tidak punya “peak power” seperti teman saya yang Kernet diatas, tapi nyanyiannya bisa membius siapapun yang mendengarnya. Sudah mengerti yang saya maksudkan..??

Kesimpulan
Lomba Burung Berkicau adalah Lomba Burung Bernyanyi (Berkicau). Lomba Burung Berkicau bisa diartikan juga Lomba Seni Suara Burung. Tentunya yang menjadi penilaian paling utama adalah kualitas berkicaunya (irama lagu) burung. Bukan gaya jogetnya burung, bukan kandang burung yang bikin mata silau dan bukan apa/siapa pemilik burung tersebut.
Dari paparan di atas, hal terpenting yang harus kita perhatikan untuk mencetak burung yang berprestasi di Arena Lomba, adalah aspek kualitas irama lagu. Irama lagu burung yang menawan, tidak muncul tiba-tiba dengan sendirinya, burung harus dimaster secara tepat.

Catatan
Untuk dapat mengoptimalkan 3 Kriteria Dasar Penilaian diatas, memang selayaknya Lomba Burung Berkicau adalah LOMBA TANPA TERIAK. Agar kualitas irama lagu burung-burung yang di lombakan, benar-benar dapat (dan bisa) di analisa dan dinilai secara baik oleh para juri.

VERSI PAPBURI
Sedikit berbeda dengan penilaian lomba burung lain, lomba burung di Papburi khususnya untuk kelas kenari, memang menekankan penilaian pada suara isian hasil pemasteran. Perbedaan itu tercermin dari sebuah artikel yang dimuat di papburisolo.co.cc (Variasi lagu dalam sistem penjurian Papburi).
Disebutkan, beberapa pendapat mengatakan variasi lagu merupakan tolok ukur kualitas burung masteran. Dibanding beberapa point penilaian lain variasi lagu ini mempunyai bobot nilai yang lebih tinggi, pertimbangannnya tentu didasarkan pada usaha yang dilakukan pemilik untuk dapat berhasil memaster burung kesayangannya. Masa ke masa mengenai pemasteran memang kadang berubah, namun perubahan hanya pada jenis bahan masteran itu sendiri, sedangkan usaha menjadikan burung berkualitas master tetap dilakukan.
Pemasteran burung (khususnya kenari) sudah menunjukkan gaungnya. Berbagai upaya dan percobaan juga sudah banyak dilakukan, lalu bagaimana sebenarnya yang mendapatkan nilai tinggi dalam lomba? Sebenarnya variasi lagu ini terbagi dari beberapa sudut penilaian, antara lain seperti :
  • Burung dapat melagukan suara persis seperti masterannya misalnya dimaster dengan prenjak, ciblek dsb
  • Burung mampu menirukan suara lain namun tidak persis seperti masternya
  • Burung mampu merangkai suara masterannya dan terkombinasi dengan suara asli
  • Kombinasi suara asli dengan suara master menjadikannya jadi bersuara unik
Contoh di atas mempunyai nilai yang lebih daripada tanpa masteran sama sekali, tentunya ini berkaitan dengan juri dalam menilai.

Penekanan terkait variasi lagu ini dirasa penting karena dalam sistem penjurian Papburi point ini sangat menentukan, hingga dalam suatu penilaian jika terjadi jumlah nilai yang sama maka variasi lagulah yang menentukan seperti contoh di bawah:







No.
Volume
Variasi Lagu
Panjang / Pendek Lagu
Kerajinan
Penampilan / Gaya
Total
A1
7.2
7.3
6.5
7
6.8
34.8
A2
7
7.6
6.4
6.8
7
34.8


Maka pemenangnya adalah no: A2
Dalam lomba Papburi memang dicari burung burung hasil pemasteran karena selain menghargai jerih payah pemaster juga memberikan nuansa lain karena banyaknya jenis kenari, dengan ini juga dapat diketahui kemampuan keturunan berkualitas dari berbagai penangkaran. Banyaknya jenis penangkaran inilah akhirnya turut andil menyumbang suara suara baru ataupun alunan lagu asing yang kadang membuat semuanya terkesima. 



Semoga bermanfaat
Komunitas Black Tail (Kombat)

Minggu, 29 Januari 2012

Menaikan atau menurun kan BIRAHI dan EMOSI


 Bagaimana cara memantau dan mempersiapkan MB kita untuk di turun kan pada perlombaan
  Apakah ciri ciri nya bahwa momongan qta siap untuk mengikuti lomba ?

Selain ciri ciri hal hal di atas.. ada masalah: BIRAH dan EMOSI
1. Bilamana BIRAHI rendah... EMOSI tinggi ?
2. Bilamana EMOSI rendah... BIRAHI tinggi ?

Bagaimana cara nya untuk menaikan ato menurun kan BIRAHI ato EMOSI?

jawabannya ada beberapa versi :


A. Ciri MB yang betul-betul siap lomba :
  1. MB sangat responsif terhadap suara-suara tertentu.
  2. Jika diganggu langsung bereaksi, minimal dengan mendirikan bulu putih dibagian punggung atau memainkan ekor.
  3. Terkesan lebih gacor dari sebelumnya.

Birahi dan emosi sebenarnya saling mendukung, bukan bertolak belakang.
Artinya MB yang sedang birahi cenderung galak atau emosinya tinggi.

Ciri MB yang sedang birahi:

  1. Jika melihat musuh cenderung mengeluarkan suara-suara kecil sambil kepalanya dinaikturunkan (gaya merayu).
  2. MB sering main di dasar sangkar.
  3. MB sering terlihat mematuk-matuk sesuatu sebagai pelampiasan birahi.
  4.  Jika diganggu segera turun ke bawah sambil membuka sayap.

Ciri MB yang agresif (pemarah/emosional) :
1. Jika melihat musuh dari dekat, cenderung menerjang sangkar.
2. Ekor akan terlihat dicambuk-cambuk.
3. Memainkan suara kretekannya dengan jelas.
4. Tidak terlihat membuka bagian sayap.

 


B.   Biasanya sebelum lomba/ latber saya memberikan spare waktu 2 minggu buat Persiapan MB Minggu pertama (Rawatan seperti biasa hanya EF digenjot guna merangsang birahi) EF tergantung kegemaran MB dan sesuai dengan trial error yang udah kita lakoni, (fungsi masing masing EF sepertinya udah pernah dibahas)
Minggu Kedua (Rawatan mulai di takar (sesuai dampak yang terjadi pada MB) di mingu ini kita stell tinggkat birahinya. kalau MB ane bila over birahi biasanya ngejeruji + waktu subuh gacornya berlebihan.
pada minggu kedua inilah kita musti extra hati hati... kalau terlalu birahi EF dikurangi sedikit + mandi sore + krodong double... kalau masih kurang birahi ane biasa menambah EF + kuning telur puyuh + kuantitas jemur ditingkatkan. SAYA JARANG MENGGUNAKAN DOVING kecuali kondisi mb benar benar tidak vit.

kalau MB ane ciri siap tempurnya TERLIHAT DARI BENTUK KEPALA DAN EKOR kepala menjadi semakin ceper/ rata tidak membulat dan ekor menjadi rapat. bentuk badan lebih singset, ditambah dengan semakin rajin ngemplong bila krodong dibuka pagi hari sekitar jam 5.30.

  1.  Birahi rendah emosi tinggi... BIASANYA RAJIN NGEMPLONG, NEMBAK DAN NGEPLAY CUMA DURASI SUARA KURANG karena birahinya rendah sehingga kuantitas suara berkurang KADANG SUKA BERHENTI DITENGAH JALAN
  2. Emosi rendah Birahi tinggi..... MANUK CENDRUNG TURUN TANGKRINGAN/ NGEJERUJI ATAU BAHKAN NGEBETMEN + NGERIWIK SAJA JARANG MENGELUARKAN TEMBAKAN.....

itulah saya mengaris bawahi BETAPA PENTINGNYA RAWATAN 1 MINGGU SEBELUM LOMBA agar kita bisa mengontrol tingkat birai dan emosinya agar seimbang.....
sehingga kita mendapatkan
BIRAHI dan EMOSI yang seimbang dengan harapan MANUK BONGKAR ISIAN DENGAN DURASI KICAU YANG LAMA, NGEPLAY DAN NGELAWAN SETIAP MUSUHNYA TETAPI TIDAK NGEJRUJI...

satu lagi., MB UNTUK KEPENTINGAN LOMBA.!!!!
"SAYA SELALU MENGONDISIKAN MB SAYA UNTUK TIDAK GACOR DIRUMAH PADA SAAT AKAN DILOMBAKAN DENGAN HARAPAN GACORNYA HANYA DI LAPANGAN BEGITU KRODONG BURUNG DIBUKA"
selama 2 minggu saya hanya mengontrol tingkat emosi dan birahinya saja tanpa mengharapkan mb gacor dirumah itulah sebabnya saya suka mengkrodong mb sampai kadang 3 lapis.


·          




C.  Kalau saya pribadi melihat MB siap lomba, hanya dari EMOSI dan reaksinya bila mendengar siulan2 atau tepokan tangan atau rekaman suara2 MB lain, kalau dia langsung mendirikan bulu putih di punggung dan balas menembak2, berarti kondisi dia sedang siap tempur.


untuk settingan EF, porsi jangkrik dinaikan mulai 3 hari sebelum lomba sebagai bekal tenaga saat lomba dan 1 hari sebelum lomba full kerodong, selebihnya untuk UH atau EF lainnya harus dilihat karakter MBnya masing2, tidak bisa disama ratakan.




Kesimpulannya :

  1. Settingan birahi MB lebih dominan dipengaruhi oleh faktor EF dan penjemuran.Untuk mendapatkan settingan yang tepat, harus dilakukan trial error, sehingga kita tahu apa jenis EF yang tepat berapa takaran yang harus diberikan bagi si MB, sehingga tidak under maupun over.
  2. Settingan emosi dari MB cenderung dipengaruhi oleh birahi si MB. Artinya jika MB sedang over birahi relatif bisa galak demikian juga sebaliknya.

Selain itu, emosi MB juga bisa disebabkan oleh karakter dari si MB, baik karakter bawaan maupun karakter yang muncul karena pengaruh perawatan.
MB yang bertipikal emosional bisa disiasati dengan pemanfaatan mandi untuk mengurangi atau menurunkan gairah emosinya.
Sedangkan MB yang terkesan dingin juga bisa disiasati dengan cara full krodong dan tidak mandi, atau bisa juga dengan melakukan charge dengan MB betina.



 Salam Kombat (Komunitas Black Tail)

Murai batu ekor hitam asal Borneo

Komunitas BlackTail (Kombat)



Murai Batu Ekor Hitam Borneo




Komunitas Black Tail (KOMBAT)

Murai Batu Ekor Hitam asal Borneo




















Breeding Murai Batu Nias


Hal ini disebabkan stok pasokan murai batu dari hutan mulai menipis karena terus dikuras, sementara peminat burung kicauan semakin hari semakin banyak saja. Pada saat yang sama, banyak penghobi yang tidak sabar untuk merawat murai hasil tangkapan hutan karena lama jinaknya, dan karenanya harus menunggu setahun dua tahun untuk menikmati burungnya secara maksimal, apalagi untuk dibawa ke arena lomba.

Sementara anakan murai batu hasil penangkaran, selain kita bisa memilih anakan dari indukan-indukan tertentu yang kita sukai, entah karena suaranya atau karena postur tubuhnya, juga cepat bunyi. Bahkan ketika masih trotolpun sudah mulai bisa dinikmati ngriwikannya. Selepas mabung, biasanya murai batu hasil tangkaran dengan indukan yang bagus sudah mulai ngerol dan bahkan ada yang sudah siap masuk arena lomba.

Untuk penangkar, kondisi ini memang menguntungkan. Dan sejauh ini, tidak pernah ada cerita anakan murai batu harganya jatuh. Minimal bertahan tetapi kecenderungannya naik terus. Apakah dengan banyaknya penangkaran nanti tidak akan membuat harga burung murai batu jatuh di pasaran? Saya yakin tidak. Sebab, semakin hari semakin banyak orang yang mencari anakan-anakan murai batu dari indukan bagus, dan para penangkarpun akan harus berlomba untuk mencari indukan bagus. Artinya, kalau kita sudah bisa menangkar dengan indukan yang kualitasnya “biasa saja”, tentu akan terpacu untuk mencari indukan dengan kualitas bagus. Artinya, pemburu murai batu hasil tangkaran tidak hanya penghobi tetapi juga penangkar yang sudah mapan atau para penangkar pemula.

Tentu saja, agar kita bisa bertahan menjadi penangkar murai batu yang produksinya selalu diburu oleh penghobi, haruslah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produk. Selain diupayakan melalui pencarian indukan di arena lomba, juga bisa dilakukan cross antar jenis murai batu. Misalnya, murai batu ekor panjang untuk betina dan murai batu nias untuk pejantannya. Murai batu nias terkenal punya tembakan-tembakan yang melengking dan kristal, tetapi kurang disukai juri di arena lomba karena ekornya hitam semua. Nah dengan mencoba menyilangkannya dengan murai batu jenis lain, diharapkan akan menghasilkan anakan dengan suara kualitas nias tetapi dengan ada warna putih di ekornya.

Salam Black Tail Mania