Sabtu, 11 Februari 2012

Murai ekor rusak, bagaimana mengatasinya



. Bulu ekor yang rusak, ada beberapa penyebabnya:



a. Karakter murai batu yang memang “ngruji ekor”.
     Ada burung yang memang punya tipe “ekor duluan kalau nabrak jeruji sangkar” (disebut “ngruji ekor”). Coba perhatikan bagaimana murai batu Om ketika nabrak jeruji. Kalau dia menahan badan bawah di jeruji menggunakan ekor dan sebagian besar ekor otomatis keluar dari sangkar, berarti burung Om memang bertipe “ngruji ekor”. Burung seperti ini, dalam kondisi bulu barupun, ekornya terlihat rusak. Lama-lama, daun ekor pecah dan ekor secera keseluruhan menyerupai sisir dua muka. Ini karakter dan tidak bisa diubah. Karenanya, ya diterima saja apa adanya, hehehehe.

b. Kena kutu/pernah kena kutu.

     Kutu menyebabkan bulu burung rusak. Perlu dicek, apakah di bulu-bulu tertentu (pangkal bulu ekor, leher, sayap) ada warna putih2 seperti tepung di bagian yang dekat dengan batang bulu. Kalau iya, berarti ada kutunya dan perlu ditangani dengan penyemprotan air daun sirih. Rebus daun sirih dan airnya (jangan terlalu kental) digunakan untuk menyemprot bulu murai batu selama tiga hari. Setiap setalah semprot, jangan langsung dibilas dengan air, tetapi tunggu sampai sekitar 30 menit.

c. Sering langsung dijemur begitu habis mandi/kena air.

     Penjemuran ketika kondisi bulu basah, menyebabkan bulu terlihat / mudah rusak. Sebab, ketika bulu belum sempat ditatan rapi oleh burung, sudah kering duluan. Ini ibarat Om baru saja mandi dengan rambut basah dan cuma dihanduki langsung di-hairdryer. Dijamin rambut Om kelihatan mawut sekali.






salam,


KOMBAT 
Komunitas Black Tail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar